Back to Blog
ddp adalah, delivery duty paid, delivery duty paid adalah

Delivery Duty Paid: Solusi atau Beban Bagi Pelaku Logistik?

Jakarta, 20 July 2025

Dalam kegiatan logistik, ada banyak hal yang perlu dipersiapkan. Selain soal pengemasan dan pengiriman, kamu juga harus memahami aturan yang berlaku di negara tujuan terutama urusan bea masuk dan pajak.

Salah satu istilah yang sering muncul di situasi ini adalah DDP atau Delivery Duty Paid.

Mau tahu ulasan lebih lengkap dan apakah DPP itu sangat menguntungkan penjual atau malah sebaliknya, bikin rumit pengiriman? Yuk, temukan jawabannya di sini.


Apa Itu DDP (Delivery Duty Paid)?

Delivery Duty Paid adalah salah satu istilah dalam Incoterms (International Commercial Terms), yang artinya penjual menanggung semua risiko dan biaya pengiriman hingga barang sampai ke tangan pembeli di negara tujuan, termasuk bea masuk dan pajak.

Singkatnya, semua urusan ekspor-impor mulai dari dokumen, clearance bea cukai, sampai pembayaran pajak, semuanya jadi tanggung jawab penjual.

Jadi kalau kamu sebagai eksportir setuju kirim barang dengan syarat DDP, itu artinya:

  • Kamu yang urus semua dokumen
  • Kamu yang bayar pajak & bea masuk di negara pembeli
  • Kamu juga yang tanggung risiko kalau ada keterlambatan atau masalah di pelabuhan

Baca Juga: 5 Jenis Kapal Kargo Berdasarkan Fungsi dan Muatannya


Mengapa DDP Sering Diminati Pembeli?

Banyak pembeli luar negeri lebih nyaman jika penjual menawarkan DDP. Kenapa? Karena mereka hanya tinggal terima barang. Tidak perlu memikirkan soal dokumen, bea cukai, atau biaya tambahan saat barang tiba.

Bagi penjual, menawarkan pengiriman dengan skema DDP bisa menjadi cara menarik perhatian calon pembeli dari luar negeri, khususnya dari negara dengan sistem bea masuk yang cukup ketat.


Baca Juga: Perbedaan First Mile, Mid Mile, dan Last Mile dalam Logistik


Apa Tantangan Menggunakan DDP?

Nah, sekarang kita lihat dari sisi pelaku logistik atau eksportir, di mana kamu yang harus handle semua urusan di negara tujuan. Berikut kesulitan yang sering muncul kalau kamu pakai DDP:

1. Kurang Familiar dengan Regulasi Negara Tujuan

Setiap negara punya aturan berbeda soal pajak dan bea masuk. Kalau kamu kurang paham, bisa-bisa barang kamu tertahan lama atau bahkan ditolak.

Banyak kasus pengiriman gagal karena penjual tidak memahami prosedur bea masuk di negara pembeli, terutama di negara dengan sistem kepabeanan yang rumit.


Baca Juga: Kenapa Airway Bill Krusial dalam Pengiriman Udara? Ini Faktanya


2. Biaya Bisa Membengkak

Karena kamu yang bayar semuanya, kamu juga yang harus tanggung semua tambahan biaya. Misalnya, jika terjadi delay dan kamu dikenai storage fee di pelabuhan, itu juga jadi tanggunganmu.

Kalau kamu nggak perhitungkan biaya ini sejak awal, margin keuntungan kamu bisa kena potong habis-habisan.

3. Butuh Mitra Lokal di Negara Tujuan

Kalau kamu belum punya partner logistik lokal di negara pembeli, proses DDP bisa jadi sangat rumit.

Kamu akan kesulitan melakukan pembayaran bea masuk atau mengambil barang di pelabuhan tujuan.


Baca Juga: 11 Perusahaan Logistik Terbaik dan Terpercaya, Apa Favoritmu?


Kapan Sebaiknya Menggunakan DDP?

Tidak semua bisnis cocok menggunakan metode DDP. Skema ini lebih tepat digunakan jika:

  • Kamu sudah memiliki pengalaman ekspor dan paham proses impor di negara tujuan
  • Bisnis kamu rutin melakukan pengiriman ke negara tertentu
  • Kamu punya mitra lokal atau pihak ketiga yang bisa membantu di negara tujuan
  • Kamu ingin memberikan kenyamanan penuh bagi pembeli dengan menanggung semua biaya sejak awal

Kalau belum yakin, kamu bisa mempertimbangkan skema lain seperti DAP (Delivered at Place) atau CIF (Cost, Insurance and Freight) yang tidak terlalu berat di sisi penjual.


Baca Juga: Kenapa Port of Discharge Krusial dalam Efisiensi Logistik?


Lalu, Apa yang Harus Kamu Lakukan?

Kalau suatu saat kamu diminta buyer untuk mengirim barang pakai skema DDP, jangan langsung mengiyakan tanpa persiapan. Ada beberapa hal penting yang sebaiknya kamu pastikan lebih dulu:

  • Hitung semua potensi biaya. Bukan cuma ongkos kirim, tapi juga pajak, bea masuk, biaya tambahan kalau terjadi keterlambatan, dan lainnya.
  • Pastikan kamu punya mitra yang bisa dipercaya di negara tujuan. Ini penting untuk bantu urus dokumen dan distribusi di sana.
  • Manfaatkan platform digital untuk bantu kamu memantau semua proses secara real-time. Dengan sistem yang terpantau jelas, kamu bisa mengambil keputusan lebih cepat kalau ada kendala.

Kalau dilihat dari cara kerja DDP, kita jadi sadar bahwa pengiriman bukan cuma soal barang berpindah tempat. Tapi, ada tanggung jawab, biaya, dan alur yang harus jelas dari awal biar gak ada masalah di tengah jalan.

Kalau bisnis logistikmu hanya fokus di pasar domestik, tentunya kerumitan ini tidak akan kamu alami.

Tapi ada poin yang bisa jadi sangat related dengan kondisimu saat ini, misalnya bagaimana me-manage biaya logistik agar tetap terjangkau dan memilih mitra logistik yang tepat.

Fokus bisnis kamu di pengiriman dalam negeri aja? Yuk, kenalan sama forwarder.ai!

Platform ini menawarkan solusi untuk pengiriman domestik yang kamu butuhkan. Di sini kamu bisa atur pengiriman via darat, laut, atau udara dengan mudah, praktis, dan transparan.

Lewat platform digital yang user-friendly, kamu bisa atur pengiriman, pantau status barang real time, dan dapat kuotasi instan.

Yuk, coba sendiri kemudahannya di forwarder.ai. Biar proses kirim jadi lebih ringan, dan bisnis kamu pun lancar.

Feeling enlightened? Share this article to more people.
Recent News

PT Digital Freight Forwarder

Your Reliable, Friendly Neighborhood Forwarder
logo_nlc
idEA_trustmark
Copyright © PT Digital Freight Forwarder 2025. All Rights Reserved